Puasa Kurangi Efek Kemoterapi



     BERPUASA selama 48 jam ternyata bisa melindungi tikus dari efek samping kemoterapi untuk mengenyahkan kanker. Jika mekanisme yang sama terjadi pada manusia, perawatan lebih agresif untuk mengobati kanker akan bisa dilakukan.

     Kesimpulan tersebut ditarik dari hasil studi tim peneliti yang dipimpin Valter longo dari University of Southern California. Dalam penelitiannya, 28 tikus dikondisikan agar menderita kanker agresif yang sering menyerang anak-anak. Mereka lalu diberi kemoterapi dengan dosis 3-5 kali lebih tinggi daripada dosis normal yg diberikan pada manusia.
     Selama menjalankan kemoterapi, tikus-tikus tersebut sengaja tidak diberi makan. Hasilnya, tikus yang kelaparan itu tidak menunjukkan tanda-tanda stres atau kesakitan pascakemoterapi. Mereka memang kehilangan 20 persen berat badan karena berpuasa dua hari. Tapi, mereka pulih empat hari setelah sesi kemoterapi. Tikus yang kehilangan 40 persen berat badan akibat puasa selama 60 jam juga pulih dalam sepekan. Hanya satu di antara 28 tikus tersebut yang mati.
     Sekali kemoterapi memang tidak cukup kuat untuk menghilangkan kanker yang menyerang tikus-tikus tadi. Tapi, paling tidak terapi itu bisa menambah harapan hidup. Tikus yang menjalani kemo hidup hingga 60 hari, sedangkan yang tidak hanya bertahan 30 hari setelah menderita kanker. Longo dan timnya saat ini berusaha mencari tahu berapa kali kemoterapi yang dibutuhkan untuk mematikan semua sel kanker.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JERAWAT

Siklus Haid Gambaran Reproduksi

Jaga Jantung Tetap Sehat